Sabtu, 24 Maret 2012

Asal Mula Hardcore dan Metal di Indonesia

asal mula Metal HardCore diIndonesia.

Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulitdi lepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagaipendahulunya.
Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan,Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo),AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten.
Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia.
Istilah undergroundsendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70-an.
Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asalBandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik kerasdengan gaya yang lebih ‘liar’ dan ‘ekstrem’ untuk ukuran jamannya.Padahal kalau mau jujur,
lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebutdi atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-bandluar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath,Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP.
Tradisi yangkontraproduktif ini kemudian mencatat sejarahnamanya sempat mengharumdi pentas nasional.
Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang),Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hinggaRoxx (Jakarta).
Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya labelrekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records.
Produk pertamalabel ini adalah albumketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilistahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak mudasedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan stylemusik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band-band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exod
us,Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya,Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genremusik ekstrem tersebut.
Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kalitampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saatitu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub,sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah,
Jakarta Selatan.Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong,anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub,diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana
. Setiap malam minggubiasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dankebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.
Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx(Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura),Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator),Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga AlienScream (Obituary).
Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnyabanyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion OfResources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parauadalah embrio band death metal lawas Alien Scream.
Selain itu Oddie,vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Myndeddi Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa DenganCinta?).
Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnyagitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik SuckerHead saat itu masih kurang ekstrem baginya.
Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat polatradisi ‘sekolah lama’, bangga menjadi band cover version! Di antaramereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk singlepertama mereka, “Rock Bergema”.
Ini terjadi karena mereka adalah salahsatu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekamandari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu.
Jangankanrekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia.Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metaladalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radiotersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang.
Merekapunya program bernama Rock N’ Rhythm yangmengudara setiap Rabu malamdari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatronilangsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala merekadatang ke Jakarta bulan Juni 1992.
Selain medium radio, media massayang kerap mengulas berita-
berita rock/metal pada waktu itu hanyaMajalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.
Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal inisehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak didaerah Cilandak, Jakarta Selatan.
Beberapa selebritis muda yang dulusempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain AyuAzhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hinggaKrisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersuntingsebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalisGetah dan jugamantan vokalis Rotor.
Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikanlokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihanpaling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metallawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venuealternatif tempat band-band rock undergroundmanggung pada masa ituadalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala(cikal bakal Poster Café).
Diluar itu, pentas seni MA dan acara musikkampus sering kali pula di “infiltrasi” oleh band-band metal tersebut.Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6Bulungan), PL Fair (SMAPangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musikkampus UniversitasNasional (Pejaten), Universitas Gunadarma,Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, InstitutTeknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura(1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagiperkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lamasetelah Sepultura sukses “membakar” Jakarta dan Surabaya, band speedmetal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawahlabelBlackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metalklasik Indonesia era 90-an.
nomenal Metallica selama dua hariberturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis albumthrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8thBall (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica danhonor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, parapersonel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeriPaman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat palingtelat dalam merilis album debut dibanding bandseangkatan merekalainnya. Setelah dikontrak major label lokal, AquariusMusikindo, barudi awal 1995 mereka merilis album ‘The Head Sucker’.
Hingga kini SuckerHead tercatat sudah merilis empat buah album.Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air,mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentukscene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakartasendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitarawal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal seringterlihat nongkrongdi lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralabaterkenal di sana.
Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukarinformasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD,jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser.
Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yangkebetulan letaknya berada di bawah tanah.
Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenreyang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore,black metal hingga gothic/doom metal.
Beberapa band yang makinmengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh,Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor,Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorakpada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilismini album secara independen di Jakarta dengan judul ‘It’s A Proud ToVomit Him’.
Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M,Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menanganialbum Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik undergroundpertama di Jakarta, Brainwashed zine.
Edisi pertama Brainwashed terbit24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma,Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis systemoperasi Windows 3.1 dan lay-out cut n’ paste tradisional, Brainwashedkemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudarapenulis sendiri.
Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pulaband-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hinggaempat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalahprofesional dengan coverpenuh warna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar